Orang bijaksana akan menjadi majikan dari pikirannya, orang bodoh akan menjadi budaknya - Piblilius Syrus

My Blog List

Monday, April 18, 2011

Apakah Penting Jika Dilakukan Bimbingan di Sekolah Dasar?

Dalam dinamika pendidikan, Sekolah Dasar merupakan jenjang pertama seorang anak memijakkan kakinya dalam rangka perjalanannya menuju ilmu pengetahuan. Pada tahap ini jelas sangat dibutuhkan bimbingan yang tepat agar nantinya anak tetap dalam garis lurus dalam perjalanan pendidikannya. Bimbingan itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program pendidikan yang mempunyai fungsi positif,bukan hanya suatu kekuatan kolektif.proses yang terpenting dalam pentingnya bimbingan adalah proses penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuaian terhadap situasi baru,mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri dan menerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi oleh anak,tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan,minat dan kemampuan yang harus berkembang. Ada beberapa tugas  yang harus diselesaikan seorang anak dalam tahap awal pendidikannya yang dapat kita lihat sebagai berikut:

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK) PESERTA DIDIK
PADA SEKOLAH DASAR

1 Landasan hidup religius.
Mengenal bentuk-bentuk dan tata cara ibadah sehari-hari Tertarik pada kegiatan ibadah sehari, Melakukan bentuk-bentuk ibadah sehari-hari
2 Landasan perilaku etis.
Mengenal patokan baik-buruk atau benar salah dalam berperilaku,Menghargai aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari Mengikuti aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
3 Kematangan emosi.
Mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain.Memahami perasaan diri sendiri dan orang lain Mengekspresikan perasaan secara wajar
4 Kematangan intelektual
Mengenal konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan dan perilaku belajar. Menyenangi berbagai aktifitas perilaku belajar Melibatkan diri dalam berbagai aktifitas perilaku belajar
5 Kesadaran tanggung jawab sosial
Mengenal hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam lingkungan kehidupan sehari-hari Berinteraksi dengan orang lain dalam suasana persahabatan
6 Kesadaran gender
Mengenal diri sebagai laki-laki atau perempuan/ Menerima atau menghargai diri sebagai laki-laki atau perempuan. Berperilaku sesuai dengan peran sebagai laki-laki atau perempuan
7 Pengembangan diri Mengenal keadaan diri dalam lingkungan dekatnya Menerima keadaan diri sebagai bagian dari lingkungan
Menampilkan perilaku sesuai dengan keberadaan diri dalam lingkungannya
8 Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis)
Mengenal perilaku hemat, ulet sungguh-sungguh dan konpetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dekatnya. Memahami perilaku hemat, ulet sungguh-sungguh dan konpetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dekatnya. Menampilkan perilaku hemat, ulet sungguh-sungguh dan konpetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya
9 Wawasan dan kesiapan karier
Mengenal ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam kehidupan. Menghargai ragam pekerjaan dan aktivitas sebagai hal yang saling bergantung. Mengekspresikan ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan kehidupan
10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya
Mengenal norma-norma dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Menghargai norma-norma yang dijunjung tinggi dalam menjalin persahabatan dengan teman sebaya Menjalin persahabatan dengan teman sebaya atas dasar norma yang dijunjung tinggi bersama


Dari uraian tersebut secara jelas kita lihat bahwa tugas-tugas tersebut tidak akan diselesaikan dengan matang karena perkembangan kognitif seorang anak usia awal Sekolah Dasar belumlah matang. Karenanya peran pembimbing sangat besar dalam tahap ini. Jika pembimbing berhasil dalam tahap ini, maka anak akan mampu mengembangkan keterampilan dasarnya dalam kehidupan. 

Daftar Pustaka:
Sukadji,S.2000. Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Depdiknas.2007.Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.Jakarta.



No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.