Orang bijaksana akan menjadi majikan dari pikirannya, orang bodoh akan menjadi budaknya - Piblilius Syrus

My Blog List

Tuesday, October 15, 2013

PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET


           Jean Piaget merupakan seorang psikolog dari Swiss yang awalnya melakukan kajian terhadap cara berpikir pada anak. Sejak semula Piaget memang sudah mendedikasikan dirinya ke bidang kognitif, dimana beliau bergabung dalam Binet Institute dan bertugas untuk mengembangkan tes kecerdasan.

Asumsi Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Pertanyaan
Sumber
Asumsi
Apa hakikat pengetahuan?
Filsafat
Pengetahuan adalah mengetahui , dan ia adalah sebuah proses yang diciptakan melalui aktivitas pemelajar.

Pengetahuan berasal dari pengalaman mentransformasi realitas melalui interaksi dengannya.
Apa relasi antara orang yang mengetahui dan realitas
(a)   Dalam penciptaan pengetahuan, individu dan objek berpadu dan tidak dapat dipisahkan.
(b)   “Hubungan antara pemelajar sebelumnya yang lebih penting adalah relasi itu tidak stabil”
Apa hakikat kecerdasan?
Biologi
Kecerdasan manusia dan organism berfungsi serupa. Keduanya adalah sistem terorganisasi secara konstan berinteraksi dengan lingkungan . Mereka juga membangun struktur yang mereka butuhkan dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan,
Apa metode investgasi yang tepat?
Psikologi
Observasi dan eksperimentasi.

Faktor-Faktor Esensial dalam Perkembangan Kognitif

    Pada dasarnya, ada empat faktor yang memengaruhi berkembangnya kognitif seorang individu. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.                   Lingkungan fisik, dimana perkembangan kognitif dapat dicapai jiika individu dapat menggunakan pengalamannya saat berinteraksi dengan dunia.
2.                   Kematangan sistem saraf, pada dasarnya kematangan sistem saraf adalah hal yang sangat berpengaruh terhadap perkemnbangan kognitif individu. Sistem saraf akan menjadi semakin matang seiring bertambahnya usia individu
3.                   Lingkungan sosial, berupa kontak individu dengan orang-orang disekitarnya. Hal ini juga mencakup bahasa dan pendidikan. Saat individu berinteraksi dengan orang lain, akan semakin banyak pengetahuan yang didapatkan oleh individu.
4.                   Penyeimbangan, berupa proses dimana proses ini menjaga idividu untuk tetap berada dalam fungsi intelektualnya di tengah-tengah perubahan yang terjadi. Proses ini mengatur kemampuan interaksi individu dengan ligkungan sosial dan tetap membuat kogitif individu lebih maju


Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

  1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun).
Dimulai dari saat bayi lahir sampai sekitar berumur 2 tahun.  Pengertian anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar, mmembau, dan lain-lain. Anak bayi belum dapat berbicara dengan bahasa. Bayi belum mempunyai bahasa simbol untuk mengungkapkan adanya suatu benda yang tidak berada di dekatnya

  1. Tahap praoperasional (2-7 tahun).
Cara berpikir simbolik ini diungkapkan dengan penggunaan bahasa pada masa anak mulai berumur 2 tahun.  Dicirikan adanya fungsi semiotik, yaitu penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu obyek yang saat itu tidak bersama subyek. Dicirikan dengan pemikiran intuitif (berpusat pada satu segi saja) pada anak.

  1. Tahap operasi kongkrit (8-11 Tahun).
Dicirikan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi. Pemikiran lebih decentering daripada tahap sebelumnya, yaitu dapat menganalisa masalah dari berbagai segi. Masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi hipotetis.

  1. Tahap operasional formal (11 Tahun ke atas).
Tahap terakhir perkembangan kognitif. Sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesis, dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang dapat diamati saat itu. Pemikirannya sudah dapat melampaui waktu dan tempat, tidak hanya terikat pada hal yang sudah dialami, tetapi juga dapat berpikir mengenai sesuatu yang akan datang karena dapat berpikir secara hipotetis.

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.