Paedagogi atau pendidkan untuk anak bukanlah suatu hal yang sederhana. Anak-anak masih belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk langsung mengetahui dan mencerna informasi-informasi yang didapatkannya dari lingkungan. Karenanya pengajar baik guru di sekolah maupun orang-orang di sekitarnya harus memiliki kemampuan untuk memfasilitasi anak dan pengetahuan baru yang didapatkannya.
Pendidikan untuk anak tak bisa dilepas dari peran sekolah atau lembaga pnyelenggara pendidikan untuk anak lainnya. Para pengajar yang bertanggung jawab untuk mentransfer ilmu pada anak-anak yang masih harus mendapat bimbingan penuh dalam proses menyerap ilmu ini harus memiliki kualifikasi yang tepat dalam srategi pembelajarannya.
Strategi pembelajaran itu akan berbeda-beda pada tiap guru, dikarenakan paradigma belajar yang berbeda pula. Paradigma sendiri adalah cara dan pola yang mendasari pemahaman, penilaian, peraturan dan pedoman dalam mengerjakan sesuatu. Sesuatu yang kita maksud kali ini adalah belajar. Jadi paradigma belajar yang berbeda pada tiap guru akan menghasilkan strategi belajar yang berbeda pula berdasarkan kondisi kelas dan situasi serta fasilitas yang ada.
Strategi pengajaran dalam suatu kelas paedagogi yang beragam pada dasarnya mengacu pada lima strategi berupa pelatihan, ceramah, mengembangkan ketrampilan berpikir melalui pemesahan kasus, membuat kelompok dan tim, serta membawa anak terjun langsung kelapangan dan merefleksikan pembelajaran yang telah didapat.
Paradigma yang memiliki visi dan tujuan yang jelas membuat guru yang melakukan paedagogi dituntut untuk lebih aktif dan kreatif untuk membuat proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan baik dan efektif untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan tiap siswa.
Danim, Sudarwan, (2010), Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta
www.tuanguru.net
No comments:
Post a Comment